Langkah Kecil Menuju Langit Bismo
Pendakian ke Gunung Bismo terasa seperti sebuah cerita yang sudah menunggu untuk dituliskan. Sejak awal, ada sesuatu di udara pagi Dieng dingin yang menusuk hingga tulang, tapi entah bagaimana justru
Pendakian ke Gunung Bismo terasa seperti sebuah cerita yang sudah menunggu untuk dituliskan. Sejak awal, ada sesuatu di udara pagi Dieng dingin yang menusuk hingga tulang, tapi entah bagaimana justru
Pendakian Gunung Andong kali ini terasa seperti perjalanan singkat yang penuh kejutan kecil. Aku berangkat melalui Basecamp Sawit, jalur baru yang katanya lebih ramah dan lebih nyaman untuk pendakian santai.
Pendakian kali ini terasa berbeda sejak awal. Kami mulai berjalan pukul 04.30 pagi, ketika Dieng berada di suhu 0 derajat. Udara dingin sampai menusuk tulang, napas terlihat mengepul, dan tubuh
Setelah pendakianku di Gunung Andong, aku masih merasa punya energi dan penasaran untuk mencoba tantangan berikutnya. Dari situ aku memutuskan untuk mendaki Gunung Pakuwaja, 2421 mdpl, yang terletak di kawasan
Pendakian kali ini sedikit berbeda. Bukan hanya soal menaklukkan gunung untuk pertama kalinya, tapi juga menaklukkan perasaan yang sebelumnya sempat membuatku jatuh. Setelah melewati masa-masa yang berat, aku butuh ruang